Sedih

Tak terasa malam kian larut.
Suara jangkrik kian nyaring terdengar.
Tetapi aku masih saja terjaga dari tidurku.
Ku lihat langit di luar sana.
Cerah dihiasi bintang dan bulan.
Seraya memberi senyuman padaku.
Tetapi aku hanya terdiam menatap mereka.
Air mataku tanpa terasa jatuh membasahi pelupuk mataku.

Andaikan dia ada disisiku.
Menghapus air mataku.
Mungkin hidupku takan seperti ini.
Selama ini.
Hanya penderitaan penderitaan dan penderitaan yang menghampiriku.
Sampai akupun tak ingat kapan terakhir aku tertawa.

Semua selalu menyalahkanku.
Atas semua yang terjadi.
Terkadang aku berfikir.
Apa sebegitu hinanya diriku?
Hingga semua orang membenciku.

Aku hanya bisa berharap dan berdoa.
Semoga suatu saat nanti.
Akan datang seorang pangeran yang menghapus air mataku.
Dan menggantikannya dengan senyuman bahagia.

0 komentar:

Posting Komentar