Kau

Bayanganmu yang tak pernah pergi.

Menghiasi hari-hariku.

Suaramu yang selalu.

Menenangkan hatiku.

Disaat aku gelisah, jatuh, dan terpuruk.

Kau selalu ada untukku.


Tapi kini kau tlah pergi.

Pergi menjauh.

Dan mungkin taakan pernah kembali.

Aku rindu akan sosokmu.

Sosok yang selalu mengajarkanku.

Akan susah, senang, sedih, bahagia.

Di atas, di bawah, terpuruk, dan bangkit kembali.

Semua itu.

Taakan pernah bisa kulupakan.


Semua sudut dalam dirimu.

Membuatku sadar.

Akan berartinya dirimu untukku.

Akan berartinya dirimu dalam hidupku.


Akankah kau kembali menghiasi hariku?

Ataukah kau akan tetap pergi menjauh.

Menjauh.. menjauh.. dan menjauh..

Kini..

Jauh sudah ku melangkah.

Tak ada kesempatan lagi untukku mundur.

Apalagi berbalik arah.


Kini..

Ku harus terus melanjutkan langkahku.

Tanpa harus menoleh ke belakang.

Melihat masalalu yang kelam.


Kini..

Masalalu itu..

Ingin ku kubur dalam – dalam.

Dan takan pernah ku gali lagi.


Kini..

Langkahku yang tlah jauh berjalan.

Takan lagi terhenti.

Dan takan lagi mundur.

Apalagi berbalik arah.


Tujuanku hanya satu.

Melanjutkan hidupku.

Demi masa depan yang cerah.

Aku Bukan Dia

Aku ingin seperti dia.
Yang bebas mengexpresikan segalanya.
Aku ingin seperti dia.
Yang bisa mengadu kepadamu tanpa sungkan.
Aku ingin seperti dia.
Yang selalu ada di saat kau butuh.
Aku ingin seperti dia.
Yang ketika menangis.
Lalu berlari kepundakmu.
Tetapi mengapa aku tak mampu melakukan semua itu?
Aku bukan dia..
Yang selalu bisa bersamamu kapanpun dia mau.
Di hadapanmu..
Aku hanya bisa diam terpaku.
Tanpa bisa berkata sedikit pun.
Mulutku seakan terkunci.
Mataku seakan tertarik magnetmu.
Hingga tatapan mata ini tak pernah lepas .

Sulit

Terlalu dalam aku terjerumus.
Hingga aku tak tau.
Bagaimana aku bisa kembali lagi.

Sulit bagiku..
Untuk bertahan.
Dalam keadaan yang tak pasti ini.

Kau membebaniku..
Dengan semua pertanyaan yang tak terjawab.
Sekarang..
Semua seakan semakin sulit.
Bila kau hanya bungkam.
Diam seribu bahasa.

Semua pertanyaan dibenakku..
Hanya menjadi pertanyaan kosong.
Pertanyaan yang tak pernah terjawab.
Dan takan pernah terjawab.

Akankah ?

Cinta pertamaku adalah dirimu.
Cinta terakhirku akankah masih dirimu?
Aku berharap begitu.
Hadirmu dulu..
Pernah menyembuhkan luka di hatiku.
Dengan kepergianmu sekarang.
Akankah ada seorang pangeran.
Yang kembali menyembuhkan luka ini?

Langit mendung di luar sana.
Dan hujan yang turun membasahi bumi.
Seakan mengisyaratkan..
Mendungnya hati ini.
Derasnya air mata ini.
Yang terus jatuh membasahi pelupuk mataku.

Akankah kau mendengar jeritan hati ini?
Yang selalu memanggilmu dalam setiap sujudku.
Akankah kau..
Yang kembali menjadi pangeran untukku?
Atau kah kau..
Yang akan terus menjadi pengukir luka dihatiku?

Masihkah kau tega?
Terus menyakiti hati yang tlah rapuh ini?
Masihkah kau tega?
Membiarkan aku terus berlarut dalam kesedihan.
Masihkah kau tega?
Membiarkanku melihat kau pergi bersamanya?

Sekarang dan untuk Selamanya

Dahulu aku mencintaimu.
Sampai saat ini pun.
Aku tetap mencintaimu.
Dahulu kau tak mengerti akan perasaanku ini.
Sampai saat ini pun kau tak mengerti perasaanku ini.

Aku berharap..
Suatu saat nanti kau akan mengerti.
Tetapi sampai saat ini pun kau masih tak mau mengerti.
Akankah kau mengerti.
Dengan perasaanku ini?

Aku ingin kau memahami semua maksudku.
Walau hanya sedikit.
Walau hanya sekedar mengerti perasaanku ini.
Tanpa harus membalasnya.

Sebenarnya..
Aku ingin mengatakan semuanya padamu.
Tapi aku tak bisa..
Mulutku seakan bungkam dihadapanmu
Tetapi jauh didalam lubuk hati ini berteriak.
Mengatakan cinta padamu.
Akankah kau mendengar teriakan itu?
Aku berharap kau mendengarnya.
Tapi semua itu taakan mungkin terjadi..

Mungkin memang ..
Sampai kapanpun..
Kau taakan pernah mengerti.
Aku tau itu..
Dan sampai kapanpun..
Aku akan terus menjaga cinta ini.
Hanya untukmu.
Meski kau taakan pernah tau.Ada aku yang slalu mengharapmu.

Aku Tak Bisa

Yaa Allah..
Mengapa Kau pertemukan aku dengannya.
Bila akhirnya Engkau akan memisahkan kami?
Mengapa Engkau tumbuhkan rasa ini.
Bila Engkau akan mengambilnya kembali.

Mengapa Engkau biarkan aku selama ini menunggunya.
Bila akhirnya Engkau mempertemukannya dengan orang lain.
Mengapa Engkau membiarkan aku mengharapkannya.
Bila akhirnya Engkau mempersatukannya dengan yang lain.

Yaa Allah..
Sesungguhnya aku tidak bisa menerima semua ini.
Akankah Engkau kembalikan senyuman itu padaku?
Atau kah mungkin kau taakan pernah mengembalikannya?

Aku mohon yaa Allah..
Kembalikanlah senyuman itu padaku.
Janganlah biarkan hambaMu ini.
Terus seperti ini.
Sekarang.
Dan untuk selamanya.

Menyakitkan

Dia datang.
Lalu menyayat hati ini.
Dengan pisau yang dibawanya.
Betapa perihnya hati ini.
Kau datang hanya untuk menyakitiku.
Akankah kau mengerti aku?

Kau pergi bersamanya.
Tanpa memperdulikan aku disini.
Kau hancurkan aku hanya untuk bersamanya.
Tanpa kau mengerti perasaanku.

Aku berlari.
Berlari.. dan terus berlari..
Mencari kebahagiaan sejati.
Akankah bisa kudapatkan?

Aku selalu berharap.
Berharap.. dan berharap..
Kau ada disini menemaniku.
Hingga akhir nafas dihidupku.

Tetapi semuanya taakan mungkin.
Dia ada disisimu sekarang.
Dan untuk selamanya.
Harapku yang pernah ada.
Kini sirna hanya karnanya.

Lepaskanlah Aku

Biarkanlah aku terbang bebas.
Janganlah kau kurung aku lagi di sangkar emasmu.
Aku ingin menikmati hidupku.
Walau hanya sekejap.

Sampai kapan kau akan mengurungku?
Sampai ajal menjemputku?
Kau taakan pernah mengerti rasanya hati ini.
Yang selalu terkurung terkurung dan terkurung.

Tangisan ini tlah kering.
Hati ini tlah rapuh.
Seperti bebatuan yang diterjang sang ombak.
Semakin hari.
Semakin terkikis.

Sampai detik ini pun kau taakan pernah tau.
Kau taakan pernah mengerti.
Dan kau taakan pernah mau mengerti rasanya hati ini.
Yang terus kau kurung dalam sangkar cintamu.
Berikanlah aku kebebasan.
Hanya untuk menghirup udara di luar sana.

Apakah Arti Semua ini?

Senyumannya yang tak pernah kering.
Tatapan matanya yang tajam.
Slalu membuatku bertanya dalam hati.
Apakah arti dari semua ini?

Ooh tuhan..
Janganlah kau biarkan aku salah mengartikan semua ini.
Janganlah kau biarkan aku sakit akan semua pertanyaan ini.
Pertanyaan yang selalu menghantuiku di setiap saat.

Ooh tuhan..
Aku selalu mengharapkan yang terbaik.
Semua harapan bahagia yang tlah dia beri.
Janganlah kau biarkan jadi tangisan sedih di hari esok.

Sempurna

Ooh tuhan..
Tolonglah aku.
Dirinya terlalu sempurna untukku.
Tapi mengapa kau biarkan hati ini terus memujanya.
Mengapa kau biarkan aku terus berharap akan dirinya?
Aku dan dia sangat berbeda Tuhan.
Dia terlalu indah untukku.

Tuhan..
Adakah jalan untukku berlari?
Sesungguhnya aku takut untuk mencintainya.
Inginku berlari dan menghapusnya dari hidupku.
Tapi aku tak pernah bisa melakukannya.

Semakin hari.
Hati ini semakin terikat padanya.
Semakin hari.
Perasaan ini semakin dalam.
Aku tak mengerti akan semua ini.
Beri aku petunjukmu Tuhan.
Agar aku tak salah melangkah.

Mengertilah

Inginku berlari dan berlalu dari hidupmu.
Tetapi semakinku berlari.
Semakin keras ikatan itu mengikatku.
Seakan tak menginginkanku pergi.
Tapi aku harus tetap pergi melawan bayangmu.
Yang seakan menghantuiku selama ini.

Aku tak mengerti.
Mengapa setiapku menginginkan tuk pergi.
Hatiku berontak.
Seraya berkata “masih ada harapan.”
Tapi aku tak bodoh.
Aku mengerti apa yang terjadi disekitarku.
Aku juga mengerti apa yang kau mau.

Aku mengerti kau ingin menyingkirkanku dari kehidupanmu.
Kehidupan bahagia yang sekarang telah kau miliki.
Tapi apakah pernah terbesit difikiranmu.
Bagaimana susahnya menjadi aku?
Yang terus menantimu hingga bertahun-tahun?

Aku yakin kau taakan pernah mengerti perasaanku.
Kau yang kini tlah berubah.
Kau yang kini tlah bahagia.
Tanpa memikirkan aku yang tlah menunggumu.
Dan sampai kapanpun kau taakan pernah mengerti aku.